Sejarah
Selama lebih dari enam dasawarsa, Ford Foundation telah memainkan peran penting dalam memperkuat masyarakat sipil di Indonesia. Melalui kemitraan, kami telah mendukung beberapa generasi pemimpin yang memperjuangkan keadilan sosial. Banyak di antara mereka kini mengabdi di pemerintahan dan berkomitmen pada toleransi, pluralisme, dan penciptaan peluang untuk kesejahteraan masyarakat. Mitra kami telah mengembangkan ide-ide baru yang menjanjikan, seperti hutan kemasyarakatan; peningkatan akuntabilitas pemerintah daerah; dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan yang akan mempengaruhi kehidupan mereka.
Ford Foundation membuka kantor perwakilan di Jakarta pada tahun 1953 dengan fokus awal pada pendidikan, pelatihan guru dan pengembangan keahlian di bidang ekonomi dan pertanian. Seiring pergantian rezim pemerintah pada tahun 1960an, program-program baru di tingkat nasional memberikan dukungan untuk bidang keluarga berencana, penelitian seputar beras, dan pembangunan pedesaan. Program-program ini terus dikerjakan sepanjang tahun 1970an hingga akhirnya Indonesia mencapai swasembada beras.
Di era 1980-an dan 1990-an, Ford Foundation menggeser titik utama program kegiatannya menjadi perlindungan sumber daya tanah dan air berbasis komunitas, pengembangan usaha mikro untuk perempuan, dan dukungan bagi organisasi masyarakat sipil yang sedang berkembang. Beberapa mitra kami juga meneliti, mendokumentasikan, dan melestarikan tradisi budaya Indonesia yang beragam, diantaranya musik Gondang Batak dan tari Gandrung Banyuwangi. Di tahun-tahun tersebut, upaya-upaya penting di bidang pembangunan dan advokasi masyarakat, yang dipimpin oleh para penerima hibah yang tidak bekerja di pemerintahan, telah mempromosikan hak asasi manusia dan kaum minoritas, memajukan hak perempuan dan kesetaraan gender, memperluas hak masyarakat terhadap sumber daya hutan, dan memperjuangkan kebebasan berekspresi.
Dengan berinvestasi dalam proses desentralisasi dan demokratisasi yang berkelanjutan di negeri ini, kami bersama para mitra menciptakan kesempatan ekonomi baru bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan, memperbaiki penerapan kebijakan-kebijakan baru serta melibatkan lebih banyak rakyat Indonesia untuk andil dalam menentukan masa depan negeri mereka. Kini, Indonesia memerlukan dukungan yang lebih besar untuk mempertahankan capaian demokrasi, ekonomi dan sosial yang telah diraih, serta mempromosikan pelembagaan demokrasi di negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia.